Thursday 22 November 2012

Materi Kepemimpinan Dasar Bab LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)



1. TEHNIK KEPEMIMPINAN
Untuk melaksanakan kepemimpinan dalam mengarahkan personal, digunakan beberapa tehnik kepemimpinan. Tehnik ini dihubungkan dengan relasi antar pemimpin dan bawahan untuk ini diperlukan pembahasan pula tentang sikap mental bawahan yang dikaitkan dengan tehnik kepemimpinan sbb:


a. Tehnik otokratis
Dalam hal ini pemimpin memberika perintah kepada bawahan dengan memberikan pula policy dan pengarahan yang lengkap. Pemimpin yang otokratis mengambil keputusan sendiri dengan mengabaikan pendapat bawahan. Maka bawahan akan menggantungkan diri kepada pemimpin secara keseluruhan. Bila pemimpin absen, maka semua aktifitas akan berhenti. Tehnik otokratis menghendaki ketaatan dari pihak bawahan.


b. Tehnik demokrasi
Pemimpin akan membuat keputusan dengan berkkonsultasi dengan bawahan. Tetapi bawahan, mendapat kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya. Jika pada suatu peristiwa pemimpin berhalangan hadir dalam suata pekarjaan itu tetap berjalan lancar.

c. Tehnik bebas
Pemimpin bertehnik bebas memberikan informasi/saran kepada bawahan untuk melaksakan pekerjaan. Seluruh keputusan diserahkan kepada bawahan. Maka tehnik bebas memerlukan bawahan yang penuh inisiatif.
2. TEHNIK KEPEMIMPINAN KAITNNYA DENGAN SIKAP MENTAL BAWAHAN
a.  Tehnik kepemimpinan berlawanan dengan sikap mental bawahan
Sebagaimana telah dikatakan diatas, maka ada hubungan antara tehnik kepemimpinan dengan sikap mental bawahan yaitu:
Tehnik kepemimpinan
Otokratis
Demokratis
Free reign
Sikap mental bawahan
Ketaatan
Partisipasi
Inisiatif

Bila bawahan ternyata taat, maka tehnik yang digunakan adalah otokratis, jika dikehendaki partisipasi dari bawahan, maka teknik yang diambil adalah demokrasi, dan yang berdekatan dengan free reign digunakan inisiatif bawahan dalam menentukan keputusan.

b. Relasi kepemimpinan dan sikap mental bawahan
 Relasi antara tanggung jawab pemimpin dan sikap mental bawahan digambarkan sbb:
Bila pemimpin menghendaki ketaatan bawahan, ia memikul tanggung jawab yang berat.
Bila pemimpin menghendaki partisipasi bawahan ia membagi wewenang tanggung jawab sebagian persoalan kepada bawahan.
Bila pemimpin menghendaki inisiatif, ia melimpahkan sebagian besar tanggung jawab kepada bawahannya.

c. Penggunaan tehnik kepemimpinan
 Pendekatan untuk menggunakan teknik perlu adanya beberapa pertimbangan yang seharusnya diperhatikan tentang kondisi yang sekiranya cocok bagi salah satu metode seperti :
Bawahan secara individu, tidak ada yang sama
Ciri-ciri kekompakan satu dengan yang lainnya menentukan pula kegunaan tehnik tertentu
Kondisi kepribadian yang dimiliki oleh pemimpin juga mempengaruhi thnik kepemimpinan
Situasi kelompok yang sering mengalami pasang surut. Situasi kepemimpinan harus selalu diganti sesuai keadan.

d. Keadaan individu bawahan yang mmemerlukan tehnik otokrasi
1.      Bawahan yang selalu bergantung pada orng lain dan menghendaki tindakan tegas. Ketegasan ini memberikan keyakinan perlindungan
2.      Bawahan yang mempunyai sifat bermusuhan harus dihadapi dengan otokrasi untuk menyalurkan keagresifannya pada tujuan-tujuan yang membangun

e. Keadan individu bawahan yang memerlukan tehnik otokrasi
1.      Bila bawahan mempunyai sifat kooperatif (kerja sama) diperlukan metode demokrasi. Sifat kooperative ini dapat juga agresif, tetapi keagresifannya mengarah pada hal-hal yang menguntungkan
2.      Bawahan yang suka bekerja, dalam hal ini diperlukan tehnik demokrasi
f. Keadaan individu yang memerlukan tehnik free regn
1.      Tehnik free reign akan dipakai untuk menghadapi bawahan yang suka bekerja sendiri
2.      Bawahan yang memelukan gerakan sosial yang terpisah dan tak mempunyai kontak dengan dunia luar menghendaki tehnik free reign
3.      Bawahan yang mempunyai tanggung jawab dan kemampuan yang cukup memerlukan tehnik free reign
g. Kondisi yang memberikan kebebasanlebih besar kepada bawahan
1.      Bila bawahan terpaksa memerlukan kebebasan
2.      Bila bawahan mempunyai toleransi cukup terhadap masalah yang kurang jelas
3.      Bila bawahan mempunyai kesanggupan untuk memikul tanggung jawab
4.      Bila bawahan mempunyai minat pada problem dan merasakan problem itu penting
5.      Bila bawahan memahami tujuan organisasi
6.      Bila bawahan mempunyai pengetahuan yang diperlukan dan pengalaman yang dibutuhkan untiuk menyelesaikan sebuah problem
7.      Bila bawahan dapat belajar ikut serta dalam pengmbilan keputusan. Pemimpin akan menggunakan wewenang penuh, bila kondisi-kondisi diatas menguntungkan situasi            
                     

3. GAYA KEPEMIMPINAN

Dalam hal ini ada empat macam:
1. Gaya I         : Pemimpin mengambil keputusan dengan penjelasan kepada bawahan                                              ( terdapat ciri otokrasi yang agak lama )
2. Gaya II        : Pemimpin mengambil keputusan dengan berembuk dengan berembuk                                             terlebih dahulu dengan bawahan ( otokrasi mulai ditinggalkan menuju                                             demokrasi).
3. Gaya III      : Pemimpin mengambil keputusan besama dengan  bawahan ( teknik                                                 demokrasi digunakan ).
4. Gaya IV      : Pelimpahan wewenang keputusan kepada bawahan ( teknik free                                                      Reign digunakan ) .

 

4. FAKTOR- FAKTOR PARTISIPASI BAWAHAN

Faktor-faktor yang memungkinkan bawahan mengadakan partipitasi dalam keputusan ialah :
a. Waktu yang disediakan             : ketepatan waktu yang diperlukan bila harus diambil
                                                        keputusan yang tepat.
b. Keuangan                                  : Biaya partisipasi tidak tinggi .
      c. Srategi instansi                          : Adanya rahasia  instalasi yang bersang kutan yang
                                                              tidak boleh diketahui bawahan .
d. Saluran Komunikasi                  : Bawahan harus mampu dalam pemikiran untuk tingkat
                                                              yang lebih tinggi .

5. KEPRIPADIAN PEMIMPIN

Tingkah laku pemimpin sebagian besar dipengaruhi oleh pribadinya sendiri. Tentu saja kepemimpinannya akan didasarkan pada background , pengetahuan dan pengalamannya.
Ada pun kekuatan Intren mempengaruhi adalah :
a.   Volume sistim yang dimiliki
Hal ini amat penting untuk mengetahui perasaan tentang kemampuan bawahan untuk memikul tanggung jawab .
b.   Tingkat Kepercayaan pada bau`aban
Dalam hal ini harusdapat dijawab siapakah kiranya yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan sebuah problem.
c.   Kecendrungan sendiri dalam tebnik leadership             .                   .
Pimpinan dapat mempunyai kecendrungan untuk bertindak otokratis atau demokrasi atau Free Reign.
d.   Perasaan tenang dan aman dalam situasi yang tak menentu
Dalam hal ini teloransi tenang ketidak jelasan harus diperhatikan sewaktu proses pengam bilan keputusan dilimpahkan kepada bawahan . Ia akan merasa kekurangan pastian bagaimana tentang hasil proyek yang akan datang bertalian dengan sifat dan typenya.      

6. SITUASI KEPEMIMPINAN
Situasi kepemimpinan juga mempengaruhi juga perilaku pimpinan antara lain adalah bentuk organisasi, kelompok kerja, sifat problem yang dihadapi dan tekanan waktu.

7. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
Memimpin adalah menerapkan untuk bekerja bersama-sama menuju suatu tujuan yang dihadapi oleh semuanya. Pimpinan harus menyadari sepenuhnya/ bahwa yang dihadapinya adalah manusia dengan segala tingkah laku / sifat yang baik maupun yang kurang baik
Dibawah ini adalah uraian teseture vital yang menyebutkan beberapa sifat yang vital sekali, bagi seorang pemimpin :
a.       Penuh energik baik rohani maupun jasmani dan giat terus menerus
b.      Seorang pemimpin tidak boleh berprasangka berfikiran apriori/jelek                                                                        tentang bawahannya, tidak boleh lekas naik darah dan sebaiknya rasa percaya pada diri sendiri harus ada.
c.       Mengetahui pengetahuan yang luas tentang hubungan manusia, karena pekerjaannya yang utama itu memerlukan pengetahuan banyak tentang manusia dan hubungan antar mereka.
d.      Keinginan untuk menjadi pemimpin haruslah menjadi daya pendorong yang berasal dari dalam diri tidak ada desakan dari luar. Maka ia harus memancarkan semangat bekerja.
e.       Mempunyai kecakapan mengajar, karena seorang pemimpin tulen harus pula memberi semangat kepada anggotanya. Ia harus dapat memperkembangkan orang lain dan memajukannya.
f.       Mempunyai kemahiran dalam mengadakan komunikasi secara lisan ataupun tulisan/surat.
g.      Mempunyai kemahiran dalam bidang sosial supaya terjamin kepercayaan dan kesetiaan anggotanya. Ia harus bersifat peramah, suka menolong, senang jika anggotanya maju dan menghargai pendirian orang lain.
h.      Mempunyai kecakapan tehnis untuk merencanakan, menyusun organisasi, mengambil keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mengawasi, meneliti, dan sebagainya. Yang dimaksud kecakapan memimpin adalah berfikir dinamis dan aktif.
Disamping sifat-sifat yang ada itu, masih ada yang lebih penting lagi yaitu sifat-sifat dari segi kerohanian hendaknya setiap pemimpin selalu berdasarkan pada iman yang kuat, segala tingkah lakunya, pekerjaannya, harus selalu diperhatikan karena inilah yang lebih menaruh kesadaran dan keinsyafan kepada bawahan.

8. TYPE-TYPE PEMIMPIN
a.   Type Pribadi
Kepemimpinan pribadi dibuktikan oleh adanya kontak pribadi yang langsung dari pemimpin dengan anggotanya. Kepemimpinan semacam ini biasanya ssangat efektif didalam usaha apapun baik yang kecil ataupun yang besar.

b.   Kepemimpinan yang Non-Pribadi
Tidak dirasakan langsung melainkan lewat bawahannya, atau melalui non personal seperti rencana, instruksi, sumpah/janji, hubungan antara pemimpin dan bawahannyaberjalan tidak langsung.




c.   Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin seperti ini menganggap leadership sebagai haknya, ia berpendapat bahwa ia dapat menentukan apa dan bagaimana sesuatu harus dikerjakan. Pengawasan sangat tegang pula.
d.   Kepemimpinan yang Demokratis
Golongan bawahannya ikut serta memberikan pendapat mereka. Ini baiknya terutama jika anggota golonaga itu terdiri dari orang-orang yang cakap dan cerdas. Jika mereka tidak mempunyai keinginan untuk bekerjasama dan mengejar cita-cita yang murni, maka type ini akan gagal pula.
e.   Kepemimpinan yang paternalistic (serba untuk)
Pimpinan menjaga kepentingan bawahannya seperti seorang datuk mengasuh kemenakannya atau anak semangnya, melindungi, menjuruskan dan memimpin. Biasanya kepercayaannya akan diri sendiri dan kesanggupan atas bawahannya tidak dapat berkembang.
f.   Kepemimpinan yang terdapat didalam rombongan yang setujuan
Seperti suatu perkumpulan sepak bola yang sedang berlatih

9. TEORI KEPEMIMPINAN
Segala inducatif, sifat-sifat dan kwalitet yang ada pada pemimpin yaitu:
a.   Energi jasmani dan rohani
Pemimpin pada umumnya mempunyai semangat yang besar, keuletan yang mengagumkan, kegiatan dan kecerdasan yang melebihi yang lainnya.
b.   Gairah Memimpin
Selera akan tujuan dan jurusan memimpin. Ia akan memiliki kekuatan dan keyakinan tentang apa yang dilaksanakannya dan dengan cara bagaimana mencapainya.
c.   Semangat
Tujuan yang sehat dan baik belum cukup untuk menimbulkan semangat. Untuk itu pada bawahannya harus digerakan emosinya, harapan dan tekadnya. Semangat adalah alat yang penting untuk seorang pemimpin akan tetapi harus dapat membangkitkan semangat bawahannya.
c.   Ramah tamah
Ini perlu untuk dapat menimbulkan rasa simpati bawahannya.
d.   Iman yang kuat
Orang akan memberi kepercayaan kepada seorang pemimpin, bila mereka yakin dan percaya bahwa ia akan menepati janjinya. Pemimpin haruslah berani menanggung resiko dari kepemimpinannya, jika perlu dengan pengorbanan.
e.   Intelegensia ( kemahiran seorang pemimpin)
Setiap pemimpin hendaknya berpengetahuan cukup untuk mencapai tujuannya dan guna melaksanakan kepemimpinannya.
f.   Sanggup mengambil keputusan
Proses dalam mengambil keputusan itu adalah psychologis dengan menimbang-nimbang berbagai faktor, meskipun ia berasal dari berbagai pendapat kepala bagian dan lain sebagainya. Engan adanya pengumpulan segala bahan keterangan dan faktor yang cukup, seorang pemimpin dapat dengan bijaksana mengambil keputusan.

10. BAGAIMANA SESEORANG MENJADI PEMIMPIN
Dalam hal ini ada tiga cara:
1.      Membentuk diri sendiri seperti dalam intern keluarga
2.      Dipilih oleh segolongan manusia baik secara langsung Vooting atau Formatur
3.      Ditunjuk langsung tanpa pemilihan

No comments:

Post a Comment

budayakan komentar yang baik dan tidak berbau S A R A

Labels