Pada umumnya orang akan merasa senang apabila kebutuhan pokok dasar
manusia dapat dipenuhi.
Pada pokoknya kebutuhan-kebutuhan manusia adalah:
1.
Yang bersifat materi, misalnya
kebutuhan sandang pangan makananan
2.
Yang bersifat non-materi
misalnya meliputi:
a.
Kebutuhan akan harga diri
b.
Kebutuhan akan rasa aman
c.
Kebutuhan akan rasa bilongness dan
love
d.
Kebutuhan akan rasa
berpartisipasi
e.
Kebutuhan akan rasa aktualisasi
1. Kebutuhnan akan rasa harga
diri
Mengingat bahwa manusia pada
dasarnya terdiri dari unsur cipta, rasa dan karsa, maka dengan adanya unsur
ini manusia memiliki rasa harga diri yang senantiasa dijaga, dipelihara dan
dipertahankan agar supaya harga dirinya terjaga.
Perasan naluri manusia, bila diterapkan pada managemen dapat diambil
suatu kesimpulan, bahwa seorang manager/pemimpin apabila hendak memberi
perintah kepada bawahannya selain perintah harus jelas dan dapat difahami oleh
yang diperintah, mak faktor utama ialah bagaimana cara memerintah atau memberi
instruksi yang baik agar tidak menyinggung perasaan yang diperintah, dengan
kata lain bagaimana cara agar yang diperintah merasa senang menerima perintah
itu jauh dari perasaan terpaksa. Dengan adanya kesenangan kepada apa yang
diperintahkan, perintah itu akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Rasa aman mengandung pengertian yang sangat luas dan komplek, dan
juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelancaran bekerja.
Rasa aman meliputi aman fisik dan mental, aman tempat bekerja, aman
dengan teman sejawat, dsb. Kalau rasa aman ini tidak dimiliki oleh setiap
individu, lebih-lebih bila seorang manager/pemimpin tidak berusaha
menanamkannya kepada bawahannya, jangan diharap pekerjaan itu akan membawa
hasil yang baik. Dalam mengerjakan pekerjaan tidak dihinggapi rasaditekan
/dipaksa oleh atasannya dimana perasan semacam ini membawa pengaruh yang sangat
buruk kepada kelancaran pekerjaan.
3. Kebutuhan akan rasa belongness dan love
Pada prinsipnya organisasi berdiri dari satu kesatuan /bagian-bagian
yang semuanya harus mendapatkan perhatian. Pengurus dan anggota organisasi
mempunyai tanggung jawab akan kemjuan organisasinya. Sebab arti maju dalam
suatu organisasi bukan berarti majunya suatu bagian/ depertemen saja, akan
tetapi organisasi dianggap maju, kalau tiap-tiap bagian dalam organisasi itu
mencapai prestasi yang baik. Prestasi yang baik tidak bisa dicapai bila ada
sebagian dari departemennya yang mempunyai rasa bahwa kemajuan untuk
kepentingan bukan untuk keseluruhannya. Sehingga perasaan belongness harus
betul-betul tertanam di tiap-tiap individu dalam arti yang sebenarnya.
Untuk mencapai hal ini seorang manager/pemimpin harus pandai-pandai
menanamakan, memupuk dan mengembangkan ketrampilan dikalangan bawahannya dengan
memberi contoh-contoh yang baik.
4. Kebutuhan akan rasa berpartisipasi
Sudah menjadi keharusan dikalangan organisasi, adanya perasaan
berpartisipasi baik antara bawahan dengan bawahan ataupun bawahan dengan
atasan, hal ini untuk lebih meresapkan rasa kekeluargaan di organisasi itu dan
yang lebih penting lagi untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap
organisasainya. Seorang bawahan berkewajiban menerima dan menjalankan perintah
atasasnnya dengan sebaik-baiknya, melaporkan hasil pelaksanaannya dan
mempertanggung jawabkan kepada yang memberi perintah. Ada baiknya seorang manager/pemimpin pada
waktu tertentu mengadakan perkumpulan dengan bawahannya untuk memperbincangkan
dan bertukar pikiran mengenai masalah-masalah tertentu yang dihadapi oleh
manager/pemimpin, dengan adanya perkumpulan semacam ini tentu akan segera
diketahui tinggi rendahnya alam fikiran bawahannya dan filsafat yang dijadikan
pandangan hidup mereka.
Lebih dari itu, dengan diikutsertakannya dalam memecahkan suatu
masalah semacam ini akan timbul dua kemungkinan :
1.
Dengan diikutsertakannya dalam
memikirkan persoalan-persoalan yang harus dihadapi oleh manager/pemimpin dalam
memecahkan persoalan itu dan tentunya ide/ pendapat dari bawahannya sedikitnya
akn memberi tambahan pertimbangan.
2.
Dengan diikutsertakannya dalam
suatu perkumpulan semacam ini merupakan pendidikan untuk serta bertanggung
jawab terhadap organisasinya. Bagi bawahan mengadu idenya, dan apabila salah
satu idenya atau buah pikirnnya dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh
manager/pemimpinnya, akan merupakan suatu kebanggaan baginya bahwa buah
pikirannya berguna, sehingga dapat diharapkan bahwa bawahannya akan berlomba
dalam mengembangkan kreasinya.
5. Kebutuhan akan rasa aktualisasi
Meskipunprestasi yang telah dicapai bawahannya kecil, akan tetapi
bawahannya sangat mengharapkan perhatian dari atasannya. Dalam hal ini seorang
manager/pemimpin harus mempunyai anggapan yang objektif terhadap prestasi yang
telah dicapai walaupun kelihatannya kurang penting. Seorang manager/pemimpin
tidak boleh menganggap kurang berguna hasil usaha bawahannya, sebaliknya harus
menganggap penting dan harus barani melontarkan penilaian dan kalau perlu
diucapkan didepan bawahan yang lainnya, dengan tujuan agar semuanya bisa
melakukannya dengan harapan yang bersangkutan lebih meningkatkan kegiatan
kerjanya. Dan bagi yang lain agar menjadi pendorong dan pembakar semangat untuk
lebih giat berusaha mencapai prestasi yang lebih baik. Dengan demikian akan
terjadi kompetisi yang akan menguntungkan bagi kemajuan organisasi. Yang
akhirnya orgnisasi akan maju secara keseluruhannya. Kemajuan dan berpegang
teguh kepada prinsip-prinsip yang benar dan tidak kehilangan arah atau
pegangan.
FAKTOR ALAT ATAU PERKAKAS KERJA
Yang dimaksud alat/perkakas keja adalah: semua alat yang dihajatkan
oleh organisasi itu, seperti sekretaris membutuhkan Komputer, maka harus
disediakan bahan-bahan seperti Kertas, Tinta dll.
Alat-alat tidak dipentingkan barunya, akan tetapi yang penting
adalah alat tersebut bisa digunakan. Supaya alat-alat organisasi tetap baik,
perlu sekali adanya pemeliharaan dengan sebaik-baiknya dan kontinue. Meskipun
bagaimana baiknya alat-alat, tanpa pemeliharaan yang wajar dan teratur akhirnya
akan segera rusak juga. Sebaiknya meskipun alat-alat kurang baik, apabila
mendapat pemaliharaan dengan sebaik-baiknya, hasilnya akan lebih baik daripada
alat-alat yang kurang pemeliharaan.
Menyinggung masalah pemeliharaan alat-alat ada dua kemungkinan :
1.
Memelihara alat-alat sejak
mulai digunakan, baik alat-alat yang baru dibeli ataupun yang sudah terpakai
2.
Memperbaiki setelah alat
tersebut diketahui mengalami kerusakan
Pemegang alat-alat organisasi sedikitnya harus mengetahui cara
pemakainnya dan pemeliharannya meskipun yang bersangkutan belum dikatakan ahli
dalam menggunakan alat-alat tersebut. Adanya alat-alat yang baik dan
terpelihara, sangat menentukan sekali kelancaran organisasi, sebaliknya sering
terjadi kerusakan alat-alat, akan menghambat jalannya organisasi.
KEADAAN TEMPAT KERJA
Keadaan tempat bekerja yang menyenangkan akan menimbulkan kegairahan
dalam bekerja dan dapat menjadi pendorong semangat untuk bekerja. Karena dengan
adanya tempat bekerja yang teratur baik posisi tempat maupun cara pengaturan
alat-alat akan mempengaruhi kerapihan pekerjaan. Oleh karena itu seorang
manager harus pandai memilih tempat untuk bekerja yang sesuai dalam segala
seginya baik mengenai kesehatan ataupun mengenai kerapiannya. Dalam persoalan
ruang dan alat kerja, bukan soal mewahnya bangunan dan bukan serba luxnya
alat-alat tetapi yang penting bagaimana cara pengaturan ruangan dan cara
peletakan alat-alat. Hal ini akan memberikan kesan baik kepada siapa yang
mengunjungi. Dan dengan pengaturan serupa itu, akan bisa dinilai prestasi yang
didapat oleh organisasi tersebut.
KETERAMPILAN KERJA
Betapapun kecilnya tugas, tetap membutuhkan pelaksanaan yang baik,
cepat dan hemat (up to date). Hal ini bisa dicapai kalau pelaksanaanya
mempunyai faktor ketrampilan. Untuk ini diperlukan latihan-latihan secara
kontinue, karena perkembangan manusia secara langsung atau tidak, akan
dipengaruhi oleh latihan-latihan ini. Oleh karena itu seorang manager harus
mempunyai inisiatif untuk memajukan prestasi bawahannya, sehingga tercapailah
apa yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment
budayakan komentar yang baik dan tidak berbau S A R A