Thursday 22 November 2012

Materi Kepemimpinan dasar Bab cara yang baik memberikan perintah



Pada umumnya orang akan merasa senang apabila kebutuhan pokok dasar manusia dapat dipenuhi.
Pada pokoknya kebutuhan-kebutuhan manusia adalah:
1.      Yang bersifat materi, misalnya kebutuhan sandang pangan makananan
2.      Yang bersifat non-materi misalnya meliputi:
a.       Kebutuhan akan harga diri

b.      Kebutuhan akan rasa aman
c.       Kebutuhan akan rasa bilongness dan love
d.      Kebutuhan akan rasa berpartisipasi
e.       Kebutuhan akan rasa aktualisasi

1.      Kebutuhnan akan rasa harga diri
Mengingat bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari unsur cipta, rasa dan karsa, maka dengan adanya unsur ini manusia memiliki rasa harga diri yang senantiasa dijaga, dipelihara dan dipertahankan agar supaya harga dirinya terjaga.
Perasan naluri manusia, bila diterapkan pada managemen dapat diambil suatu kesimpulan, bahwa seorang manager/pemimpin apabila hendak memberi perintah kepada bawahannya selain perintah harus jelas dan dapat difahami oleh yang diperintah, mak faktor utama ialah bagaimana cara memerintah atau memberi instruksi yang baik agar tidak menyinggung perasaan yang diperintah, dengan kata lain bagaimana cara agar yang diperintah merasa senang menerima perintah itu jauh dari perasaan terpaksa. Dengan adanya kesenangan kepada apa yang diperintahkan, perintah itu akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

2. Kebutuhan akan rasa aman
Rasa aman mengandung pengertian yang sangat luas dan komplek, dan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelancaran bekerja.
Rasa aman meliputi aman fisik dan mental, aman tempat bekerja, aman dengan teman sejawat, dsb. Kalau rasa aman ini tidak dimiliki oleh setiap individu, lebih-lebih bila seorang manager/pemimpin tidak berusaha menanamkannya kepada bawahannya, jangan diharap pekerjaan itu akan membawa hasil yang baik. Dalam mengerjakan pekerjaan tidak dihinggapi rasaditekan /dipaksa oleh atasannya dimana perasan semacam ini membawa pengaruh yang sangat buruk kepada kelancaran pekerjaan.

3. Kebutuhan akan rasa belongness dan love
Pada prinsipnya organisasi berdiri dari satu kesatuan /bagian-bagian yang semuanya harus mendapatkan perhatian. Pengurus dan anggota organisasi mempunyai tanggung jawab akan kemjuan organisasinya. Sebab arti maju dalam suatu organisasi bukan berarti majunya suatu bagian/ depertemen saja, akan tetapi organisasi dianggap maju, kalau tiap-tiap bagian dalam organisasi itu mencapai prestasi yang baik. Prestasi yang baik tidak bisa dicapai bila ada sebagian dari departemennya yang mempunyai rasa bahwa kemajuan untuk kepentingan bukan untuk keseluruhannya. Sehingga perasaan belongness harus betul-betul tertanam di tiap-tiap individu dalam arti yang sebenarnya.
Untuk mencapai hal ini seorang manager/pemimpin harus pandai-pandai menanamakan, memupuk dan mengembangkan ketrampilan dikalangan bawahannya dengan memberi contoh-contoh yang baik.

4. Kebutuhan akan rasa berpartisipasi
Sudah menjadi keharusan dikalangan organisasi, adanya perasaan berpartisipasi baik antara bawahan dengan bawahan ataupun bawahan dengan atasan, hal ini untuk lebih meresapkan rasa kekeluargaan di organisasi itu dan yang lebih penting lagi untuk memupuk rasa tanggung jawab terhadap organisasainya. Seorang bawahan berkewajiban menerima dan menjalankan perintah atasasnnya dengan sebaik-baiknya, melaporkan hasil pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkan kepada yang memberi perintah. Ada baiknya seorang manager/pemimpin pada waktu tertentu mengadakan perkumpulan dengan bawahannya untuk memperbincangkan dan bertukar pikiran mengenai masalah-masalah tertentu yang dihadapi oleh manager/pemimpin, dengan adanya perkumpulan semacam ini tentu akan segera diketahui tinggi rendahnya alam fikiran bawahannya dan filsafat yang dijadikan pandangan hidup mereka.
Lebih dari itu, dengan diikutsertakannya dalam memecahkan suatu masalah semacam ini akan timbul dua kemungkinan :
1.      Dengan diikutsertakannya dalam memikirkan persoalan-persoalan yang harus dihadapi oleh manager/pemimpin dalam memecahkan persoalan itu dan tentunya ide/ pendapat dari bawahannya sedikitnya akn memberi tambahan pertimbangan.
2.      Dengan diikutsertakannya dalam suatu perkumpulan semacam ini merupakan pendidikan untuk serta bertanggung jawab terhadap organisasinya. Bagi bawahan mengadu idenya, dan apabila salah satu idenya atau buah pikirnnya dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh manager/pemimpinnya, akan merupakan suatu kebanggaan baginya bahwa buah pikirannya berguna, sehingga dapat diharapkan bahwa bawahannya akan berlomba dalam mengembangkan kreasinya.

5. Kebutuhan akan rasa aktualisasi
Meskipunprestasi yang telah dicapai bawahannya kecil, akan tetapi bawahannya sangat mengharapkan perhatian dari atasannya. Dalam hal ini seorang manager/pemimpin harus mempunyai anggapan yang objektif terhadap prestasi yang telah dicapai walaupun kelihatannya kurang penting. Seorang manager/pemimpin tidak boleh menganggap kurang berguna hasil usaha bawahannya, sebaliknya harus menganggap penting dan harus barani melontarkan penilaian dan kalau perlu diucapkan didepan bawahan yang lainnya, dengan tujuan agar semuanya bisa melakukannya dengan harapan yang bersangkutan lebih meningkatkan kegiatan kerjanya. Dan bagi yang lain agar menjadi pendorong dan pembakar semangat untuk lebih giat berusaha mencapai prestasi yang lebih baik. Dengan demikian akan terjadi kompetisi yang akan menguntungkan bagi kemajuan organisasi. Yang akhirnya orgnisasi akan maju secara keseluruhannya. Kemajuan dan berpegang teguh kepada prinsip-prinsip yang benar dan tidak kehilangan arah atau pegangan.


FAKTOR ALAT ATAU PERKAKAS KERJA
Yang dimaksud alat/perkakas keja adalah: semua alat yang dihajatkan oleh organisasi itu, seperti sekretaris membutuhkan Komputer, maka harus disediakan bahan-bahan seperti Kertas, Tinta dll.
Alat-alat tidak dipentingkan barunya, akan tetapi yang penting adalah alat tersebut bisa digunakan. Supaya alat-alat organisasi tetap baik, perlu sekali adanya pemeliharaan dengan sebaik-baiknya dan kontinue. Meskipun bagaimana baiknya alat-alat, tanpa pemeliharaan yang wajar dan teratur akhirnya akan segera rusak juga. Sebaiknya meskipun alat-alat kurang baik, apabila mendapat pemaliharaan dengan sebaik-baiknya, hasilnya akan lebih baik daripada alat-alat yang kurang pemeliharaan.
Menyinggung masalah pemeliharaan alat-alat ada dua kemungkinan :
1.      Memelihara alat-alat sejak mulai digunakan, baik alat-alat yang baru dibeli ataupun yang sudah terpakai
2.      Memperbaiki setelah alat tersebut diketahui mengalami kerusakan
Pemegang alat-alat organisasi sedikitnya harus mengetahui cara pemakainnya dan pemeliharannya meskipun yang bersangkutan belum dikatakan ahli dalam menggunakan alat-alat tersebut. Adanya alat-alat yang baik dan terpelihara, sangat menentukan sekali kelancaran organisasi, sebaliknya sering terjadi kerusakan alat-alat, akan menghambat jalannya organisasi.

KEADAAN TEMPAT KERJA
Keadaan tempat bekerja yang menyenangkan akan menimbulkan kegairahan dalam bekerja dan dapat menjadi pendorong semangat untuk bekerja. Karena dengan adanya tempat bekerja yang teratur baik posisi tempat maupun cara pengaturan alat-alat akan mempengaruhi kerapihan pekerjaan. Oleh karena itu seorang manager harus pandai memilih tempat untuk bekerja yang sesuai dalam segala seginya baik mengenai kesehatan ataupun mengenai kerapiannya. Dalam persoalan ruang dan alat kerja, bukan soal mewahnya bangunan dan bukan serba luxnya alat-alat tetapi yang penting bagaimana cara pengaturan ruangan dan cara peletakan alat-alat. Hal ini akan memberikan kesan baik kepada siapa yang mengunjungi. Dan dengan pengaturan serupa itu, akan bisa dinilai prestasi yang didapat oleh organisasi tersebut.

KETERAMPILAN KERJA
Betapapun kecilnya tugas, tetap membutuhkan pelaksanaan yang baik, cepat dan hemat (up to date). Hal ini bisa dicapai kalau pelaksanaanya mempunyai faktor ketrampilan. Untuk ini diperlukan latihan-latihan secara kontinue, karena perkembangan manusia secara langsung atau tidak, akan dipengaruhi oleh latihan-latihan ini. Oleh karena itu seorang manager harus mempunyai inisiatif untuk memajukan prestasi bawahannya, sehingga tercapailah apa yang diharapkan.

No comments:

Post a Comment

budayakan komentar yang baik dan tidak berbau S A R A

Labels