A.
PENGERTIAN MANAGEMENT
Management
berasal dari kata “To manage” yang
artinya ialah :
ü
Mengemudikan
ü
Mengelola
ü
Membimbing
ü
Mendorong
ü
Mengatur
Pengertian
management menurut unsurnya ialah :
1.
Kegiatan dan kecakapan
seseorang dalam mengendalikan, menjuruskan serta membimbing suatu organisasi
kearah tercapainya tujuan organissi
2.
Kepemimpinan dalam suatu
organissi yang bertanggung jawab atas terselenggaranya hubungan ( komunikasi )
yang efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
B.
PELAKSANAAN / MANAGER/PEMIMPIN/ MINIMAL HARUS MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT DIBAWAH INI
:
a.
Mempunyai budi pekerti yang
baik sebagai contoh bagi bawahannya
b.
Tehnical know how. Kecakapan
tehnis dalam arti kata ketrampilan dalam melaksanakan tugas organisasi beserta
seluruh penyelesaian dalam segala persoalannya
c.
Managerial know how kecakapan
praktis untuk dapat memerintah orang lain dalam melaksanakan suatu tugas dan
bagaimana caranya agar yang diperintah itu dapat melaksanakan dengan konsekuen.
d.
Intelegencioa. Kecerdasan
fikiran dalam memecahkan atau mengatasi setiap masalah
e.
Inisiatif kemampuan menciptakan
segala karya dan kerja.
C. SASARAN MANAGEMENT
a. Metode
Kemampuan menggunakan cara bagaimana agar usahanya berhasil dengan
baik, ekonomis, praktis, harmonis dalam mencapai tujuan
b. Manusia
Kemampuan mengendalikan dan menggerakkan manusia untuk melaksanakan
tugas dalam usaha mencapai tujuan bersama
c. Peralatan
Kemampuan menggunakan alat perlengkapan yang ada ( tidak ada rotan
akarpun jadi )
d. biaya
Kemampuan menggunakan dana seefisien mungkin dalam usaha mencapai
tujuan
D. TUJUAN
MANAGEMENT
1.
Mencapai tujuan organisasi
2.
Memberikan amal shaleh yang
kongkrit dan positif
3.
Melaksanakan usaha organisasi
E. POKOK-POKOK PERSOALAN MANAGEMENT
Menurut GEORGE R. TERRY dalam bukunya yang berjudul : “ PRINCIPLE OF
MANAGEMENT”, Pola Management Dapat
Dirumuskan Dengan Singkatan “ POAC”
Yaitu :
1.
PLANNING ( Perencaan program )
2.
ORGANIZING ( Pengorganisasian )
3.
ACTUALITING ( Penggerakan )
4.
CONTROLLING ( Pengawasan )
1. PLANNING
Planning adalah perencanaan tentang apa yang akan dicapai yang merupakan pedoman
garis-garis besar untuk mencapai tujuan
Planning merupakan suatu perumusan tentang apa dan bagaimana suatu perumusan pekerjaan yang
hendak dilaksanakan
Dalam pembuatan planning tidak mutlak harus secara tertulis boleh
juga merupakan angan-angan dalam fikiran, lebih-lebih planning suatu screet /
rahasia. Seperti planning untuk pertemuan dimana hal ini jika tertulis, besar
kemungkinan mudah diketahui oleh musuh.
1.1. Langkah-langkah pembuatan
planning
Dalam planning harus difikirkan betul-betul dan teliti akan sebab
dan akibatnya. Untuk itu diperlukan keuletan, ketelitian, ketabahan dan
pengalaman. Karena planning adalah rumusan kerja yang akan menjadi pedoman dan
petunjuk dalam menempuh tujuan organisasi, planning sangat menentukan sekali
sukses atau tidaknya tujuan organisasi, karena boleh dikatakan planning
merupakan sendi yang akan dikembangkan.
Dalam pembuatan planning yang baik terlebih dahulu harus dapat
menjawab rumusan-rumusan dibawah ini :
What : Apakah tujuan
rencana itu ( faktor motif )
How : Bagaimana
pelaksanaannya ( faktor metode )
Why : Mengapa
begitu ( faktor penilaian )
Where : Dimana
dilaksanakan rencana ( faktor tempat )
Who : Siapakah
pelakunya ( faktor subjek )
1.2. Tiga syarat dalam
pembuatan planning
1. Rasional
Planning harus berdasarkan pemikiran yang obyektif dan matang. Bukan
hanya merupakan khayalan semata-mata yang tidak mungkin bisa dibahas secara
logis.
2. Flexibel
Planning harus bersiat flexibel artinya sesuai dengan keadaan
bagaimanapun, bisa dilaksanakan kapan saja dan dapat ditetapkan pada tempat,
waktu dan keadaan bagaimanapun juga.
3. Continuetas
Pembuatan planning harus continue, artinya terus menerus tidak hanya
satu kali untuk selama-lamanya. Akan tetapi yang lebih baik bertahap untuk
mengetahui prestasi yang dicapai dalam tiap-tiap tahap dengan demikian mudahlah
diadakan penilaian secara kongkrit dan yang lebih penting lagi ialah untuk
meningkatkan prestasi dimassa berikutnya.
1.3. Tingkatan planning
menurut tingkatan perbuatan, planning dapat dibedakan dalam
tingkatan :
1.
Police planning ini dibuat oleh top manager
2.
program planning ini dibuat oleh middle manager ( ketua bagian )
3.
operational planning : ini dibuat oleh lower manager ( ketua seksi )
1.4. sebab-sebab gagalnya
planning :
1. Planner yang tidak cakap. Hal ini mungkin dikarenakan :
a. Tidak ada kesanggupan
berkreasi
b. Tidak mengerti persoalan
yang direncanakan
2. Kekuasaan yang diberikan untuk membuat planning tidak tegas
3. Kurang pembiayaan
4. Pelaksana tidak cakap, walaupun planning telah
tersusun dengan baik dan pembiayaan cukup tersedia, tapi kalau pelaksanaannya
tidak cakap, maka planning tersebut tidak akan dilaksanakan dengan baik
5. Tidak ada dukungan moril dari masyarakat sekitar
2.
ORGANIZING
Yang dimaksud dengan Organizing
adalah peraturan setelah adanya rencana yang didalamnya meliputi :
a.
Pembagian tugas pekerjaan
b.
Macam / jenis dan sistem
pekerjaan
c.
Menentukan siapa yang akan
menentukan pekerjaan
d.
Alat-alat yang dibutuhkan
3. ACTUALITING
Yang dimaksud dengan Actualiting
ialah suatu penggerak, setelah adanya rencana yang telah diatur
(diorganisir) agar seseorang yang diberi beban itu mempunyai rasa tanggungjawab
yang diberikan kepadanya, sehingga timbul kemauan untuk mengerjakan dengan
penuh keinsyafan. Untuk menimbulkan hal semacam ini tidak mudah, hal ini
memerlukan kemampuan dan pengalaman yang cukup dipihak manager/pemimpin,
minimal harus mengetahui sifat dan tabiat bawahannya/ anggotanya, hal serupa ini
memerlukan pengetahuan tentang ilmu jiwa (psychology).
4. CONTROLING
Walaupun rencana telah diatur dan digerakan, hal ini belum dianggap
cukup, sebab untuk memperoleh hasil karya/produksi masih membutuhkan pengawasan
dari pihak manager. Adnya pengontrolan sangat penting bagi organisasi, karena
segala kekurangan dan kekeliruan akan cepat diketahui dan segera dapat
diarahkan, maka dapatlah dibuat penilaian atau evaluasi terhadap proses kerja
yang lalu, dan untuk mengetahui apakah yang diberikan itu sudah dapat
terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Yang lebih penting lagi, dengan
adanya pengontrolan itu kelancaran organisasi akan tetap terjamin. Hal seperti
ini agar jangan sampai disalahgunakan, umpamanya digunakan untuk mencari
kesalahan orang lain, karena timbul kebencian dan permusuhan antara manager dan
bawahan.
No comments:
Post a Comment
budayakan komentar yang baik dan tidak berbau S A R A