Saturday 29 January 2011

11 AZAS KEPEMIMPINAN


1.   Taqwa, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya. Hal ini mengisyaratkan bahwa pemimpin harus mempunyai ahlak yang baik.

2.   Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu memberi suri tauladan di hadapan anak buah. Bahwa seorang pemimpin harus dapat dijadikan suri tauladan, bisa memberi contoh bukan hanya sekedar bisa perintah sana perintah sini.

3.   Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anak buah. Menjadi pemimpin mampu bekerja sama dengan anak buahnya sekaligus memberikan semangat. Ketika berada di tengah tengah anak buah bisa memberi semangat sehingga setiap kehadirannya anak buah menjadi lebih bersemangat bekerja.

4.   Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah. Sebagai pemimpin bisa menberikan dorongan terhadap anak buah sehingga tercipta keserasian dalam bekerjasama.

5.  Waspada Purba Wisesa, yaitu selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberi koreksi kepada anak buah. Selain bisa memberi contoh hendaknya seorang pemimpin juga mengusai perkerjaan anak buah yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga mampu mengarahkannya.

6.  Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan. Mampu memilah milah berdasarkan prioritas pekerja yang harus didahulukan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana.

7.  Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Sikap ini untuk memberikan contoh sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial dilingkungan kerjanya.

8.  Satya, yaitu sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan dan ke samping. Hal ini mengisyaratkan bahwa seorang pemimpin harus mampu merangkul atasan dan bawahan sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis.

9.  Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan. Mempunyai kemampuan memanage yang baik.

10.  Belaka, yaitu kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya. Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar dan setiap tindakan/ keputusannya harus dapat dipertanggung jawabkan, apabila terjadi suatu permasalahan atas tindakannya berani untuk bertanggung jawab.

11.  Legawa, yaitu kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya. Suatu jabatan hanyalah merupakan titipan sehingga ketika tiba pada waktu harus rela, iklas untuk menyerahkan jabatannya kepada generasi berikutnya hal ini agar dapat terus berjalan berkelanjutan.

No comments:

Post a Comment

budayakan komentar yang baik dan tidak berbau S A R A

Labels